Dalam Sunyi yang Mengancam
YOTA
Hari itu gelap dan sunyi. Hujan turun deras, menciptakan simfoni muram yang berpadu dengan gelegar petir di kejauhan. Di dalam rumah tua yang tersembunyi di antara pepohonan lebat, duduklah Anton bersama temannya, Felix. Wajah Anton pucat dengan tatapan kosong, sedangkan Felix menampilkan raut wajah yang justru tenang, hampir seperti sedang menikmati suasana mencekam di sekitarnya. Namun, di balik wajah ramah Felix, ada sisi gelap yang bahkan Anton sendiri tidak sepenuhnya mengerti.
Felix adalah sosok misterius yang baru beberapa bulan terakhir ini dekat dengan Anton. Tak banyak yang tahu tentang masa lalunya, dan Anton tak pernah mengajukan banyak pertanyaan. Meski begitu, Anton merasakan ada sesuatu yang aneh dengan sahabat barunya ini—ada perasaan mengancam yang tersembunyi di balik senyum Felix yang tenang.
Desa kecil itu sejak lama dihantui kisah-kisah tentang hilangnya beberapa orang tanpa jejak. Kabar burung beredar bahwa ada seorang psikopat di sekitar mereka. Meski begitu, penduduk desa tetap menjalani kehidupan mereka dengan tenang, namun memilih menghindari jalan yang menuju ke 'Rumah Bayangan' milik Anton.
"Bagaimana rasanya hidup di rumah tua seperti ini?" tanya Felix sambil menatap Anton dengan tatapan penuh selidik.Anton tersenyum tipis. "Sunyi. Tapi aku menikmatinya."Felix tertawa kecil, tatapannya penuh arti. "Sunyi bisa menjadi tempat terbaik untuk menyembunyikan rahasia, bukan?"
Anton merasakan ada sesuatu yang aneh dengan pertanyaan itu, tapi ia memilih untuk tidak menanggapinya. Mereka melanjutkan percakapan tentang hal-hal sepele, namun ada ketegangan yang terus terasa di antara mereka. Anton menyadari bahwa semakin lama ia mengenal Felix, semakin ia melihat sisi kelam dari temannya itu. Seperti ada lapisan yang ingin disembunyikan oleh Felix, namun juga ingin diperlihatkan di saat yang sama.
Beberapa hari kemudian, Anton menerima telepon dari seorang kenalan lama yang mengingatkan dia tentang hilangnya beberapa orang di desa sekitar. Kenalan itu juga menceritakan bahwa polisi sedang menginvestigasi kasus tersebut dan curiga ada seorang pembunuh di antara mereka. Anton tertawa kecil dan menganggap semua itu hanya kebetulan belaka, namun saat telepon ditutup, pikirannya terbayang pada sosok Felix.
Ada
sesuatu dalam diri Felix yang tidak biasa, sesuatu yang semakin hari semakin
membuat Anton curiga. Rasa penasaran mulai menghantui Anton, membuatnya mencoba
mencari tahu lebih dalam tentang teman barunya itu.
Malam itu, Felix datang tanpa aba aba ke rumah Anton. Seperti biasa, ia masuk dengan wajah tenang, menyunggingkan senyum yang dingin namun ramah. Mereka berbincang singkat sebelum akhirnya Felix mulai bercerita.
"Aku pernah merasa seperti tak ada yang mengerti diriku," kata Felix pelan, tatapannya menerawang jauh. "Namun, ada sensasi yang hanya bisa kupahami sendiri. Mungkin kau bisa mengerti?"Anton mendengarkan dengan seksama, merasakan sesuatu yang membuatnya sedikit tidak nyaman.
"Bayangkan, Anton," lanjut Felix. "Sensasi saat bisa mengendalikan segalanya, ketika semua orang berada dalam genggamanmu, bahkan tanpa mereka sadari."Anton tertawa gugup, mencoba mengalihkan perhatiannya, tapi Felix menatapnya dengan tajam."Felix... apa yang sebenarnya kau bicarakan?" tanya Anton, mencoba memahami maksud temannya.
Felix hanya tersenyum kecil, lalu berdiri dan berjalan mengelilingi ruangan. "Kau tahu, Anton, ada orang-orang di luar sana yang mencoba menyingkirkan ancaman. Tapi kadang, mereka gagal mengenali ancaman yang sebenarnya ada di dekat mereka."
Anton merasakan ada sesuatu yang berbahaya dalam kata-kata itu. Seolah-olah Felix mengirimkan peringatan tanpa mengatakannya secara langsung. Malam demi malam berlalu, dan Anton terus merasa terganggu oleh bayangan Felix. Setiap kali mereka bertemu, Felix selalu memberikan isyarat-isyarat samar tentang sesuatu yang kelam, namun tidak pernah cukup jelas untuk dijadikan bukti. Di sisi lain, Anton tidak bisa sepenuhnya mengabaikan Felix karena ia merasa ada ikatan aneh di antara mereka, sebuah ikatan yang membawa Anton lebih dekat pada sisi gelap dirinya.
Pada suatu malam, Anton tak bisa lagi menahan rasa penasaran. Ia menyelinap ke kamar Felix yang terletak di bagian belakang rumah tua itu. Ketika ia membuka pintu, ia melihat sesuatu yang tak pernah dibayangkannya. Di atas meja, tergeletak foto-foto orang-orang yang hilang di desa itu, beberapa di antaranya tampak familiar. Ada catatan yang mencantumkan waktu dan tempat hilangnya orang-orang itu, serta catatan kecil dengan tulisan tangan Felix.
Tiba-tiba, Anton mendengar langkah kaki mendekat. Felix berdiri di ambang pintu, tatapannya tajam namun tersenyum."Anton," katanya pelan. "Aku tahu kau akan datang ke sini suatu hari nanti."Anton terdiam, terjebak dalam ketakutan. Ia merasa seluruh tubuhnya kaku, tak mampu bergerak. Felix mendekat, berdiri hanya beberapa inci darinya.
"Kau tahu," lanjut Felix dengan suara lembut. "Orang-orang yang hilang itu adalah mereka yang seharusnya menghilang. Dan kau, Anton... mungkin kau orang berikutnya, atau... mungkin justru kita bisa bekerja sama."Anton tidak bisa berkata apa-apa.
Di depan matanya, berdiri Felix dengan senyum yang misterius, seolah mengundangnya untuk memasuki kegelapan bersama.
Dengan demikian, Anton berdiri di ambang keputusan yang kelam apakah ia akan melaporkan Felix kepada pihak berwajib, ataukah ia akan bergabung dalam permainan mematikan yang diatur oleh temannya itu. Namun, dalam hatinya, Anton tahu bahwa ia sudah terlalu dalam untuk mundur.
Ceritanya sangat bagus
BalasHapusCerita nya bagus, tapi menurut saya alurnya mudah di tebak.
BalasHapusCeritanya sangat bagus dan menarik untuk dibaca, tapi menurut saya, cerita ini sedikit menggantung.
BalasHapuscerita nya baguss👍🏽
BalasHapusSaya suka ceritanya bagus👍
BalasHapusSaya suka ceritanya apalagi waktu dirumah tua
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusceritanya sangat menarik, aku suka end nya☕🗿
BalasHapusCeritanya bagus aku suka alurnya 👍
BalasHapusmenarik😁
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuscerita yang menarik
BalasHapusmenurut saya ceritanya lumayan menarik, namun alurnya tidak terlalu menarik
BalasHapusmenurut saya ceritanya menarik, tapi end nya bikin penasaran😔
BalasHapus